tag:blogger.com,1999:blog-87802885335223137272024-03-19T02:21:36.610-07:00Eya Robby IzzatyPemuda Masa KiniEya Robby Izzatyhttp://www.blogger.com/profile/01968969363721955434noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-8780288533522313727.post-78133999746969613032011-04-29T10:12:00.000-07:002011-04-29T10:12:02.324-07:00SunyiAku tulis ini hanya karena aku sudah tak tahu lagi,<br />
<br />
kepada siapa harus kumuntahkan segala yang menyesak dalam dada ini.<br />
<br />
Hingga, pada akhirnya lagi-lagi engkau yang harus dan tetap setia menerima segala kesah ini.<br />
<br />
Ya, tentang hidup.<br />
<br />
Hidup yang selalu saja menyimpan rahasianya.<br />
<br />
Hidup yang sering tak mampu kumengerti apa maunya.<br />
<br />
Hidup yang terasa seperti lingkaran asing yang tak pernah kutemu ujungnya.<br />
<br />
Bahkan tak jarang pula hidup menjelma labirin yang begitu kukuh<br />
<br />
mengurungku dalam ketakberdayaan.<br />
<br />
Sesungguhnya, ingin sekali aku demikian<br />
<br />
rapat menyembunyikan apa pun yang membuatku sedih.<br />
<br />
Ingin sekali aku menyimpan kesedihan ini dengan tabah,<br />
<br />
tapi selalu saja aku gagal.<br />
<br />
Meski akhirnya aku hanya percaya kepadamu.<br />
<br />
Dan, seperti selalu juga kau tahu,<br />
<br />
seringkali ingin kutumpahkan airmata.<br />
<br />
Hanya karena telah begitu letih menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang hidup.<br />
<br />
Hanya karena aku tak tahu lagi bagaimana aku harus menumbuhkan kerelaan untuk melangkah.<br />
<br />
Lantaran setiap kata telah lelah melunta dalam peta sengketa,<br />
<br />
juga cuaca yang makin samar terbaca.<br />
<br />
Hingga luka dan airmata ini makin lengkap sempurna.<br />
<br />
Sering pula coba kupahamkan pada diriku,<br />
<br />
bahwa hidup memang sebuah perjalanan panjang<br />
<br />
yang tak pernah kutahu dimanakah akan kujumpai tikungan.<br />
<br />
Setia detik yang bergeser adalah takdir.<br />
<br />
Dan kesedihan seperti musim yang menyerbu kita tanpa pernah bisa kita lawan.<br />
<br />
Seperti halnya kita yang kadangkala harus siap menerima kehilangan sekaligus kehadiran.<br />
<br />
Pada akhirnya, perjalanan hidup juga membuatku harus lebih banyak belajar.<br />
<br />
Mengeja setiap kata di balik ruas-ruas buku,<br />
<br />
juga pada segala yang terhampar pada semesta.<br />
<br />
Dalam segala keriuhan dan keheningan yang menyapa bergantian.<br />
<br />
Maka, aku pun tak ingin terlalu jauh menapaki keluh demi keluh.<br />
<br />
Aku tak ingin<br />
<br />
muram ini kian membatu demikian kelu.<br />
<br />
Ya, biar bagaimanapun hidup harus terus berlanjut, dalam bentuk apa pun.<br />
<br />
Meski harus kutapaki dengan sisa usia dengan gemetar,<br />
<br />
seraya menimang kekalahan dan<br />
<br />
menyusun kembali setiap kepingan yang berserakan<br />
<br />
Kubenahi kecemasan demi kecemasan dan<br />
<br />
merelakan segalanya menjadi kewajaran.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpAd2BIKNnUBidFe9P_iO_v5y8Zqq1NCDYMvso77GfHgoLD8tX0vF4GkX_Z6uc-7sl9ZGfk4d9sqSbaWbmZ-zsPKt6VEFgxZXqb0y0uTSZzUO6Hu8JI-j-PmMHjyRd6DQPt58i7anW6i0/s1600/sunyi_sepi_sendiri_by_RomanticKills.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpAd2BIKNnUBidFe9P_iO_v5y8Zqq1NCDYMvso77GfHgoLD8tX0vF4GkX_Z6uc-7sl9ZGfk4d9sqSbaWbmZ-zsPKt6VEFgxZXqb0y0uTSZzUO6Hu8JI-j-PmMHjyRd6DQPt58i7anW6i0/s320/sunyi_sepi_sendiri_by_RomanticKills.jpg" width="240" /></a></div>Eya Robby Izzatyhttp://www.blogger.com/profile/01968969363721955434noreply@blogger.com0